Selasa, 13 November 2007
PlayStation Disita Ibu, Anak Sewa Pembunuh Bayaran
Maryland, AS - Zaman mungkin benar-benar sudah edan. Bagaimana tidak, seorang remaja, Cory (16) sampai berencana menghabisi nyawa ibunya sendiri karena menyita PlayStation miliknya.
Kisah ini bermula ketika Ny. Troiano, ibunda Cory, melihat bahwa prestasi Cory di sekolah semakin buruk. Menganggap PlayStation sebagai salah satu penyebabnya, maka dia memutuskan untuk menyita konsol tersebut.
Hal tersebut membuat Cory geram dan tak terima diperlakukan demikian. Ia justru kabur dari rumah dan mengancam akan memberi pelajaran pada ibunya.
Ancaman remaja kalap itu memang bukan isapan jempol belaka. Suatu hari Cory diperkenalkan dengan seorang polisi rahasia yang menyamar menjadi pembunuh bayaran. Cory menawarkan truk pick up milik ayahnya sebagai bayaran atas tugas menghabisi ibunya. "Hanya butuh dua peluru saja," ujarnya pada si pembunuh bayaran.
Syukurnya hal tersebut tidak pernah kesampaian karena Cory sudah lebih dulu ditahan sang polisi yang menyamar tersebut.
Seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Rabu (7/11/2007), Cory mengaku kepada polisi bahwa dia merasa tertekan karena diusir dari rumah oleh ibunya. Karena frustasi, dia memutuskan untuk menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa ibunya.
Korban Broken Home ?
Jika dirunut ke belakang, ini bukan kali pertama Cory membuat ulah. Tumbuh di keluarga broken home rupanya mempengaruhi perkembangan kejiwaannya. Setelah berpisah dari ayahnya, sang ibu menikah lagi saat Cory berumur 1 tahun. Selain itu masalah keuangan juga melilit perekonomian keluarga mereka.
Berbagai kenakalan pun kerap dilakukan. Antara lain membunyikan alarm kebakaran lalu mengacau di sebuah pasar malam, mencuri uang tabungan kakaknya setelah bertengkar hebat dengan ibunya, bahkan karena kenakalannya dia dikeluarkan dari sekolah.
Akibat perbuatannya, Cory harus melewatkan hari-harinya di penjara anak-anak hingga usianya genap 21 tahun.
Meski anaknya telah berlaku durhaka padanya, ibunda Cory tetap mengkhawatirkan anaknya jika harus menjalani program turun ke jalan. Merasa menyesal, Cory pun telah mengirimkan surat yang menyatakan bahwa dia sangat mencintai ibunya dengan segenap hati.
detikinet
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar