Setelah banyak pihak yang kecewa dengan kinerja Twitter yang bermasalah dengan downtime yang parah ( hampir sekali sehari ) akhirnya bermunculan “saingan” dari Twitter yaitu Plurk. Plurk ini disebut - sebut sebagai saingan dari Twitter, namun banyak pula yang kurang setuju pembandingan antara Twitter dengan Plurk, meskipun tidak sedikit orang yang lebih pesimis pada Plurk. Memang argumentasi yang menarik menyatakan bahwa banyaknya perbedaan antara Twitter dengan Plurk. Jika kita melihat sebuah halaman public_timeline pada twitter maka akan tampak berbeda dengan halaman timeline pada Plurk. Terlihat jelas dengan dari tampilannya toh?
Tentu saja dari konsep social networking pun sangat jauh berbeda. Plurk memiliki tambahan konsep “karma” untuk menjadikan proses plurking lebih menarik dan sebagai motivasi dengan reward - reward tertentu. Jika karma anda cukup tinggi maka anda dapat mengkustomisasikan halaman plurk anda lebih bebas daripada user dengan karma yang lebih sedikit. Pada twitter hal ini tidak ada dan mengandalkan sepenuhnya tweet dan re-tweet. Namun keunggulan twitter lebih kepada pengenalan konsep micro-blogging secara meluas dan signifikan ke seluruh dunia, dan Plurk hanya melanjutkan pekerjaan twitter dengan memberikan fasilitas lebih banyak dan interativitas antar plurker yang didukung Javascript yang lebih extreme.
Konsep - konsep yang diretas oleh Twitter antara lain konsep “Follow” dimana kita mengikuti update status dari sesama anggota, lalu konsep sms-based updates 140 karakter, dan masih banyak lainnya.
Selain kesamaan ataupun perbedaan konsep yang mendasar, Twitter dan Plurk tidak dapat dibandingkan dengan mengingat bahwa para pengguna Twitter tetap dapat menggunakan Plurk tanpa ada intervensi satu sama lain, dan bahkan saling mendukung.
( from techipedia.com by here)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar